Semua orang pasti pengen hubungan percintaannya ending di pelaminan, diterima keluarga, dan dirayakan bareng orang terkasih. Tapi gimana kalau realitanya, calon mertua tidak merestui secara diam-diam? Gak ngomong terang-terangan, tapi gestur dan sikapnya bikin lo mikir dua kali.
Susahnya, penolakan itu gak selalu dikemas dengan kalimat “Saya gak setuju”. Kadang justru dibungkus dalam bentuk senyum tipis, pertanyaan jebakan, atau “kode-kode” yang bikin lo mikir, “Ini gue doang yang ngerasa gak disuka?”
Nah, daripada lo jalan terus tapi ternyata di belakang gak direstui, mending kenali dulu tanda tidak direstui yang sering banget terlewat. Supaya lo bisa ambil keputusan dengan lebih sadar—bukan cuma dibutakan cinta.
1. Mereka Jarang Mau Ketemu Langsung
Kalau udah pacaran lama tapi calon mertua tidak merestui, biasanya mereka akan selalu punya alasan buat menghindar ketemu lo. Mulai dari “Lagi sibuk ya” sampai “Gak usah dulu, belum saatnya.”
Padahal, orang tua yang welcome tuh biasanya excited buat kenal pasangan anaknya. Kalau ini selalu dihindari? Mungkin karena mereka gak nyaman sama keberadaan lo.
2. Ketemu Tapi Dingin, Kaku, dan Cuek
Oke, mungkin lo berhasil ketemu, tapi interaksinya? Datar kayak garis EKG orang tidur. Tanya jawab seadanya, gak ada usaha buat nyambungin obrolan, apalagi nunjukin ketertarikan.
Kalau hubungan tanpa restu, biasanya calon mertua gak bakal capek-capek mencoba kenal lebih dalam. Biarpun lo udah usaha, responsnya tetap satu arah.
3. Sering Kasih Komentar Halus Tapi Menyakitkan
Ini nih yang tricky. Komentar yang kelihatannya biasa, tapi kalau lo resapi, ternyata penuh makna tersirat.
Misalnya:
- “Kamu kerjanya apa ya? Cukup gak ya nanti?”
- “Keluarga kamu jauh ya? Pasti repot nanti nikah.”
- “Anak saya biasa makan yang agak bersih.”
Kalau kalimat kayak gitu keluar terus, itu bisa jadi tanda tidak direstui secara halus.
4. Sering Bandingin Lo Sama Mantan atau Orang Lain
Bener-bener ngeselin kalau calon mertua terus nyebut-nyebut mantan anaknya atau anak orang lain yang dianggap “lebih ideal”. Misal:
- “Dulu mantannya si X kerja di bank, loh.”
- “Anaknya Bu Ani sopan banget ya, kayaknya cocok jadi menantu.”
Itu bukan basa-basi. Itu cara mereka bilang “Lo bukan yang kami harapkan” tanpa ngomong langsung.
5. Selalu Meragukan Komitmen Hubungan Kalian
Setiap kali kalian ngomong soal masa depan, calon mertua lo kayak langsung pasang radar anti-nikah. Komentarnya selalu ngarah ke keraguan:
- “Emangnya kalian udah cukup dewasa buat nikah?”
- “Nanti kalau nikah tinggal di mana?”
- “Kamu yakin anak saya cocok sama kamu?”
Ini bukti bahwa mereka belum siap ngelepas anaknya ke lo, apalagi kalau calon mertua tidak merestui hubungan kalian dari awal.
6. Gak Pernah Libatkan Lo di Acara Keluarga
Lo udah pacaran bertahun-tahun tapi gak pernah diajak ke acara keluarga, atau bahkan dibilang “gak usah dateng dulu”? Fix banget ini hubungan tanpa restu.
Biasanya, calon mertua yang setuju sama hubungan anaknya bakal coba mengenalkan lo ke keluarga besar biar makin akrab. Tapi kalau malah dihindarin, artinya mereka gak pengen lo jadi bagian dari keluarga itu.
7. Gak Pernah Nunjukin Antusiasme Saat Lo Datang
Lo datang bawa buah tangan, udah dandan rapi, niat banget, tapi reaksi mereka flat kayak tembok. Bahkan senyum pun harus lo cari pakai Google Maps.
Calon mertua tidak merestui sering kali terlihat dari minimnya effort mereka buat nunjukin bahwa lo “diterima”. Lo bukan musuh, tapi juga bukan tamu istimewa.
8. Mereka Lebih Dengerin Orang Lain Daripada Denger Penjelasan Lo
Kalau lo pernah difitnah atau disalahpahami dan calon mertua lo lebih percaya kata tetangga atau omongan orang luar? Itu pertanda mereka gak punya itikad buat kenal lo lebih dalam.
Tanda tidak direstui bukan cuma soal cuek, tapi juga soal gak ada keinginan buat klarifikasi atau memberi lo kesempatan menjelaskan diri.
9. Mereka Pura-Pura Netral Tapi Sering Kasih Tekanan ke Anak Mereka
Kadang lo ngerasa semua baik-baik aja, tapi pasangan lo cerita kalau di belakang mereka sering ditanya:
- “Kamu yakin sama dia?”
- “Mama gak nyaman, tapi kamu yang jalanin.”
- “Kami gak akan halangi, tapi kamu tanggung sendiri risikonya.”
Ini bentuk penolakan pasif. Mereka gak frontal, tapi diam-diam ingin anaknya batalin hubungan sama lo.
10. Gak Pernah Bertanya Tentang Masa Depan Kalian
Orang tua yang setuju biasanya akan penasaran, nanya-nanya soal rencana ke depan, kerjaan, bahkan tabungan. Tapi kalau yang ini? Mereka gak peduli.
- Gak nanya kapan lamaran
- Gak tanya lo kerja apa
- Gak pernah bahas hari H
Karena ya… mereka gak anggap itu penting. Karena memang calon mertua tidak merestui dari awal.
11. Pasangan Lo Jadi Bingung dan Gak Tegas
Kalau pasangan lo awalnya yakin banget mau nikah, tapi tiba-tiba ragu, mulai banyak alasan, dan kelihatan makin jauh setelah ngobrol sama keluarganya—lo harus waspada.
Bisa jadi karena mereka dapat tekanan besar dari keluarga yang secara halus atau keras menolak lo.
12. Setiap Masalah Kecil Dibesar-Besarkan
Misalnya lo telat datang 10 menit, jadi bahasan seharian. Lo lupa bawa oleh-oleh, dibilang gak sopan. Lo gak bisa dateng ke acara keluarga, dianggap gak serius.
Semua itu adalah tanda tidak direstui yang disamarkan dalam bentuk kritik berlebihan.
13. Mereka Mencari Alasan Spiritual, Budaya, atau Silsilah
Mulai dari beda suku, beda agama, sampe beda kebiasaan keluarga—semua bisa jadi senjata buat bilang “gak cocok”. Bahkan ada yang bilang:
- “Kalau nikah nanti rejekinya seret.”
- “Kita beda prinsip hidup.”
- “Silsilahnya kurang jelas.”
Kalau semua alasan dicari-cari, itu bukan soal lo. Tapi soal mereka memang gak sreg.
14. Gak Pernah Mau Ikut Campur Persiapan Apapun
Ketika hubungan udah masuk fase serius—lamaran, tunangan, nikah—calon mertua tetap cuek dan gak mau dilibatkan. Bahkan cenderung pasif atau malah gak datang.
Hubungan tanpa restu biasanya akan sangat terasa di momen-momen penting kayak ini. Karena mereka gak mau “terlibat” dalam sesuatu yang mereka gak setujuin.
15. Gak Pernah Bilang ‘Ya’, Tapi Juga Gak Bilang ‘Enggak’
Yang paling membingungkan? Ketika mereka gak pernah bilang setuju, tapi juga gak pernah menolak terang-terangan. Jadi lo digantung. Lo terus nunggu restu yang gak pernah dikasih.
Dan pasangan lo terus bilang, “Sabar ya, nanti juga luluh.” Padahal bisa jadi… itu cuma penundaan supaya lo mundur sendiri.
FAQ: Calon Mertua Tidak Merestui Hubungan
1. Kalau mertua gak suka tapi pasangan tetap mau lanjut, apa gue harus jalanin?
Tergantung. Kalau pasangan bisa berdiri buat lo dan hubungan kalian sehat, bisa dicoba. Tapi siap-siap mental dan strategi.
2. Apa restu orang tua itu wajib buat nikah?
Secara agama dan hukum, enggak selalu wajib. Tapi secara budaya dan kehidupan jangka panjang, restu bikin semuanya lebih ringan.
3. Apa mertua bisa berubah pikiran nanti?
Bisa. Tapi bukan karena lo maksa. Harus dari pembuktian waktu, karakter, dan komunikasi yang baik.
4. Apa gue harus ngalah terus biar diterima?
Enggak. Lo tetap harus punya prinsip. Jangan berubah jadi orang lain demi disukai.
5. Kalau hubungan gue retak karena keluarga pasangan, apa gue harus lanjut?
Evaluasi: apakah pasangan mau berjuang? Kalau dia ikut menjauh, mungkin lo layak dapet yang lebih sehat.
6. Gimana cara tahu apakah ini bisa diperjuangkan atau mending mundur?
Lihat effort pasangan, keterbukaan mertua, dan kesiapan lo buat hidup dalam situasi penuh tekanan jangka panjang.
Penutup
Calon mertua tidak merestui bukan akhir dari segalanya. Tapi itu adalah sinyal penting yang gak bisa lo abaikan. Cinta gak bisa tumbuh subur di tanah yang selalu ditolak. Jadi tugas lo bukan cuma ngeyakinin mereka, tapi juga ngeyakinin diri lo sendiri: apakah hubungan ini layak diperjuangkan?
Kalau lo harus jalan berdua tanpa restu, lo harus lebih siap mental, finansial, dan strategi. Tapi kalau ternyata lo terus dilukai, gak dihargai, dan ditolak habis-habisan, mungkin saatnya lo mikir: cinta ini sehat gak?